Surga bahari di….
Kepulauan Morotai, Kabupaten Morotai, Maluku Utara,
Indonesia
YM Agung Pratiknyo
Daftar liburan di
Morotai selama dua hari tercatat dua destinasi,
yaitu Pulau Dodola dan
Pulau Sumsum. Akan tetapi
kami lebih tertarik
dengan Pulau Dodola. Bukan berarti Pulau Sumsum
kalah menarik di banding dengan Pulau Dodola.
Berdasar cerita tour
guide
dari pemerintah setempat, Pulau
Dodola mempunyai mitos yang
sentimental. Layaknya pujangga yang selalu mendewakan cinta diatas segalanya.
Namanya juga mitos, kebenaran masih dipertanyakan. Menurut penuturan tour guide, yang hari
itu begitu sumringah
menceritakan, konon beredar
cerita, jika masyarakat
setempat mempercayai bahwa Pulau Dodola
dijadikan pemersatu cinta yang
abadi hingga ke
pelaminan. Percaya atau tidak itu hak setiap pengunjung yang ingin
mengeksplor keindahan panorama bahari yang
eksotik tersebut.
Di Pulau Dodola tersebut, terdapat dua gugusan
pulau yang oleh
masyarakat setempat dinamakan Pulau Dodola Kecil
dan Pulau Dodola
Besar. Pada saat
surut, antara pukul
07.00 - 14.00 waktu setempat, pulau ini nampak
menyatu. Bagi fotographer, fenomena ala m ini adalah moment
yang langka dan menakjubkan.
Ketika berjalan dari Pulau
Dodola Besar ke
Pulau Dodola Kecil, pasir putih nan lembut, yang menjadi
penyatu dua gugusan
pulau itu sangat
menarik untuk diabadikan
dari setiap lensa kamera.
Sebening Berlian
Setelah pukul 14.00, dua
gugusan pulau tersebut akan Nampak terpisah. Sebab, air
laut telah pasang, dan pasir yang
putih itupun tergilas oleh ombak.
Bagi yang mempercayai mitos, barang siapa setiap pasangan
yang gagal menyeberang
kembali ke Pulau
Dodola Besar sebelum air pasang, maka akan diartikan
hubungan mereka tak
terselamatkan hingga ke pelaminan.
Tapi bagi kami, kenyataan ini adalah
fenomena alam yang
sangat menarik, yang belum
tentu bisa ditemukan di pulau lain di negri jamrud khatulistiwa.
Bukannya kami tidak tertarik
akan
mitos yang diceritakan oleh tour guide
yang begitu semangat
dalam membangun cerita tersebut.
Ada yang jauh lebih
menarik, dari mitos tersebut.
Air l aut Pulau Dodola begitu
bening . Sebening berlian. Dan kejernihan air laut di
dua gugusan pulau itulah, yang membuat kami terbuai akan keindahannya.
Secara kasat mata,
saat terik matahari
memancarkan cahaya secara sempurna, laut di
pulau Dodola ini
akan nampak tiga
warna, bening, hijau dan biru.
Air dengan warna bening berarti
tidak dalam, kemudian
jika air laut mulai
tampak berwarna hijau berarti mulai memasuki area kedalaman. Terakhir, jika air
laut berwarna biru, maka
berarti anda memasuki kawasan kedalaman. Melihat kenyataan akan jernihnya airlaut tersebut, setiap wisatawan dipastika ingin mengarungi kejernihan
air tersebut.
Begitupun dengan kami . Setelah setengah jam terpana
akan keindahan alam Pulau
Dodola, tanpa ada yang mengkomandani. Kami langsung
terjun dan bergumul
dengan air asin
tersebut, tak peduli dengan teriknya matahari yang bisa membakar
kulit.
Akses menuju Pulau Dodola
Akses untuk berwisata ke Kabupaten Morotai, utamanya Pulau Dodola
dapat ditempuh melalui jalur udara dan l aut. Untuk angkutan
udara, berupa pesawat perintis, yang hanya berangkat setiap hari Selasa
dan Sabtu. Itupun hanya satu
kali pemberangkatan, Jarak tempuhnya
kurang dari satu jam. Kemudian jika ingin menggunakan
perjalanan lewat laut, dari Ternate
ada kapal Fery yang siap mengantar wisatawan seminggu sekali. Dan memakan
waktu sekitar delapan jam. Menggunakan speedboad pun bisa. Dari
Morotai ke Tobelo
dapat ditempuh selama tiga
jam menggunakan speedboad, kemudian dari Tobelo ke Sofifi menggunakan jalur darat,
dengan waktu empat jam. Dari
Sofifi ke Ternate, kembali menggunakan speedboad dengan jarak
tempuh satu jam.
Jalur transportasi berwisata ke Morotai cukup menguji adrenalin dan melelahkan
setiap pengunjungnya. Salah satu cara yang
tepat dan efektif adalah menggunakan
pesawat, kemudian langsung memesan tiket kembali
ke Ternate ke agent
yang bernama NBA, di
kota Morotai. Hal ini perlu diantisipasi
sejak awal, agar tidak kehabisan
tiket.
Untuk sekedar diperhatikan pula, pastikan
t erlebih dahulu, apakah anda
mendapat penginapan atau belum. Sebab
saat puncak l iburan antara bulan Juni
- September, akan sangat susah
untuk mendapat penginapan. Dan, Morotai
untuk sarana akomodasinya sangat terbatas.
Saat kami disana, baru ada tida hotel berkelas
melati, selebihnya
guest house dan home stay.
Kepulauan Morotai yang baru
tiga tahun menjadi
kabupaten baru dari pemekaran
wilayah Maluku Utara adalah
surga bahari bagi pelancong
yang ingin menemukan dan menikmati
cara berwisata yang berbeda
saat berlibur. Belum lengkapnya saran infrastruktur,
bukan berarti menanggalkan bahkan mencoret
daftar berlibur anda.
Lelahnya perjalanan menuji Kepulauan
Morotai akan terbayar
dengan keindahan alamnya.
Tulisan Fatkhurrohim
Diambil dari Majalah EVENTGUIDE Volume 7 Edisi 07/ Juli 2012